Kamis, 31 Maret 2011

Hati-hati Penipuan Ala Arisan Barang


Penipuan Ala Arisan Barang

Keasyikan saya menonton televisi malam tadi terganggu tiba-tiba karena suasana agak ribut yang terjadi di depan rumah saya. Beberapa ibu tetangga saya sedang membicarakan sesuatu dengan suara cukup keras. Meski cukup keras saya tak mendengar secara jelas apa yang dibicarakan, karena suara-suara itu saling bersahutan. Tadinya saya tak berminat untuk mencari tahu, tapi karena suara-suara itu tak juga menghilang akhirnya saya keluar, mencoba untuk tahu.
“Ada apa bu?” , tanya saya kepada seorang ibu.
“Ini mbak, kita habis ditipu.” Sontak jawaban ini membuat mata saya terbelalak.
Saya tak perlu bertanya lagi karena para ibu berebut untuk bercerita kepada saya. Jadi ceritanya begini. Kemarin pagi menjelang siang ada dua orang ibu-ibu mengajak para ibu tetangga saya ini main arisan. Para ibu di tempat saya memang doyan arisan (sebelumnya saya pernah ceritakan di tulisan saya di sini yang berjudul “Arisan!”, silahkan bongkar lapak saya). Tapi arisan kali ini bukan dalam bentuk uang melainkan dalam bentuk barang. Namanya arisan barang. Para ibu memilih barang apa yang di inginkan yang ada di katalog yang sudah disediakan. Jenis barang dan harganya bervariasi. Cicilan untuk pembelian barang dibayar sesuai waktu yang telah disepakati. Misalnya mingguan atau bulanan. Arisan berjalan paling lama 6 bulan. Sambil dikocok untuk minggu ini atau bulan ini barang siapa yang akan duluan datang. Yang namanya keluar maka dialah yang dapat barang yang dipesannya tadi.
Para tetangga saya kenal dengan salah satu dari dua orang ibu yang mengajak arisan tadi. Yang satunya lagi tak mereka kenal. Nah si ibu yang tak mereka kenal inilah orang yang mengurus barang pesanan. Berbeda dengan arisan barang yang sudah-sudah, arisan barang yang ditawari ibu tadi punya aturan berbeda. Yang akan ikut arisan harus membayar iuran 2 bulan di muka dan barang pesanan akan datang satu hari setelah uang iuran diterima. Jadi bukan berdasarkan nama yang keluar ketika arisan dikocok. Kalau semua bayar iuran 2 bulan di muka ya semuanya akan dapat barang keinginannya 1 hari setelahnya. Ketika cerita berhenti di sini saya mengernyitkan dahi. Saya sudah mencium aroma penipuan di sini. Tapi saya tak ingin berkomentar. Saya biarkan para ibu ini menyelesaikan ceritanya dulu.
Hari Rabu itu para ibu sepakat untuk membayar iuran 2 bulan di muka, karena mereka ingin barang pesanannya segera datang. Apalagi harga barangnya cukup murah, berbeda dengan model arisan barang yang lain. Bervariasi jumlah iuran yang dibayar. Namun jumlahnya antara 400 ribu hingga 800 ribu rupiah. Sebuah jumlah yang cukup besar buat saya. Sementara jenis barangnya bervariasi antara lemari sampai kulkas. Wow, benar-benar doyan belanja ya para ibu ini. Sesuai kesepakatan, barang akan datang pada hari Kamis jam 10 pagi. Terbayang sukacitanya para ibu karena akan ada barang baru di rumah pada akhir Minggu.
Cerita selanjutnya sudah bisa ditebak. Pada waktu yang dijanjikan barang tak datang. Ditunggu sampai sore pun barang impian tak juga kelihatan. Para ibu langsung mendatangi salah seorang ibu yang dikenalnya kemarin itu. Ternyata si ibu itupun bingung, tak tahu kenapa barang yang dipesannya tak datang. Mereka lalu menelepon si ibu yang mengurus barang. Dan… teleponnya tidak pernah aktif. Ketika saya tanya apakah mereka tahu rumah tinggal si ibu, mereka bilang tak tahu, karena si ibu yang mengenal si penipu bilang ibu itu yang selalu datang ke rumahnya. Saya hanya menggelengkan kepala tanda prihatin.
Malam itu para ibu berkumpul untuk membicarakan tindakan apa yang akan dilakukan. Tentu dengan perasaan bingung, malu dan takut. Terlebih karena para suami pasti tak akan menerima kabar ini dengan senyum. Saya kasihan melihat mereka meski saya juga tak habis pikir kenapa mereka bisa ditipu mentah-mentah seperti itu. Bisa mendapatkan barang dengan mudah, tanpa harus membayar selama sekian bulan dulu mungkin menjadi faktor kenapa para ibu ini begitu mudah ditipu.
Semalam saya menyarankan para ibu ini untuk lapor polisi. Karena bisa jadi para korbannya tak cuma di lingkungan saya ini saja. Saya yakin ibu kemarin sempat menipu di daerah lain juga. Saya tak tahu apakah para ibu akan mengikuti saran saya. Yang pasti ini sebuah pelajaran bahwa jangan tergiur dengan barang murah dan mudah didapat tanpa harus mengeluarkan uang banyak. Teliti dan selalu teliti. Terlebih bila berhubungan dengan orang tak dikenal. Gengsi memang harus dibayar dengan mahal.
dikutip dari :Klik disini

3 komentar:

  1. Casino Poker - Rules and Regulations
    Poker is a gambling game 해외사이트 that originated in 카라 포커 Texas, 토토 사이트 USA. Poker has 1 1 토토 always been popular in the poker community. It's very easy to 포커 페이스 뜻 become a

    BalasHapus
  2. 888 Casino Promo Code for 2021 - JTHub
    888 Casino promo code and promo code for 2021. 문경 출장안마 Learn 남원 출장안마 about 충주 출장마사지 the 제주도 출장샵 latest 888 Casino 계룡 출장마사지 promo code for NJ players December 2021.

    BalasHapus